WahanaNews - Simalungun I Rumah tanah di Desa Sianjur Mula-mula sebelah barat Pangururan, Samosir, Sumatera Utara menjadi objek foto bagi para wisatawan yang menyambangi desa tertua dan diyakini desa pertama tempat Raja Batak.
Keunikannya terletak pada bentuk rumah yang 100 persen menggunakan dinding yang terbuat dari tanah. Dan sisi pada sudutnya tampak seperti gundukan tanah tapi tidak melebur walaupun terkena hujan.
Baca Juga:
5 Tips Ini Cocok untuk Traveling yang Minim Budget
Berusia 300 tahun, rumah tersebut jarang ditempati pemiliknya. Kata penduduk sekitar, ada nenek usia 80 tahun yang menjadi pemilik dan pewaris rumah turun menurun tersebut.
Nenek tersebut sering berkunjung dan menginap di rumah saudara, sehingga rumah tanah tersebut sering ditinggal.
Namun, uniknya, rumah tersebut masih utuh dan tidak mengalami kerusakan sedikitpun.
Baca Juga:
4 Tips Bagi Traveling yang Minim Budget
Pintunya tampak kokok, dan kayu serta atapnya juga tidak roboh walaupun penyangganya hanya tanah.
Masyarakat Batak khususnya sekitar Samosir menyakini bahwa Suku Batak pertama berasal dari pusuk buhit tepatnya di Desa Sianjur Mula-mula.
Sianjur Mula-mula adalah satu dari 9 kecamatan di Pulau Samosir. Desa ini dikelilingi bukit-bukit yang indah, hamparan sawah yang teratur hingga sering kali menjadi destinasi wisata budaya dan sejarah.
Pia, wisatawan menuturkan rumah-rumah di desa sekitar kebanyakan rumah adat Batak atau rumah modern, tapi rumah tanah ini berbeda sendiri dan tidak menempel dengan rumah penduduk lainnya.
"Sayangnya waktu kami datang, penghuni rumah tersebut tidak ada sehingga tidak bisa bertanya lebih banyak soal asal mula dan bagaimana rumah tersebut bisa berdiri, cuman bisa foto-foto saja," katanya.[bgr]