WahanaNews - Simalungun I Dibeberapa Akun Facebook Terliat Pemilik Akun Melakukan Siaran Langsung Yang Meperliatkan Aksi Demo di Depan Gedung Rsud Perdagangan,Jalan Rajamin Purba,Kecamatan Bandar,Kabupaten Simalungun,Provinsi Sumatera Utara.Sabtu(6/3).
Tujuan Warga Berbondong - bondong Mendatangin RSUD Perdagangan karena adanya Seorang Warga pasen Sardinia Malau (30) melahirkan Meninggal dunia diduga tidak tertangani di Rumah Sakit Umum Kota Perdagangan.
Baca Juga:
GMNI Demo Kejari Gunungsitoli Terkait Kasus Defisit Rp84 Miliar, Minta Segera Ditetapkan Tersangka
Sebelumnya,Menurut cerita Kakanya (Saudara) Boru Sihotang, awalnya adiknya (korband-red) dibawah ke rumah sakit menggunakan mobil angkutan milik warga di tempat tinggalnya Huta Habatu Nagori Bandar Pulo Kecamatan Bandar setelah mengeluh kesakitan atas kandungannya.
Korban tiba bersama keluarga di RSUD sekira pukul 04.30 wib, perawat yang ada disana tidak ada melakukan tindakan apapun, seperti pertolongan pertama, melainkan korban hanya dibiarkan terbaring.ditempat tidur degan kesakitan.
Setelah berselang 30 menit, pihak perawat mengatakan agar pasien dirujuk ke RSUD Karya Husada. dengan kesal dibarengi was-was akibat korban terus mengeluh pihak keluarga membawanya langsung ke RS Swasta tersebut. setelah disana korban juga belum di lakukan tindakan melainkan dilakukan Rapid Antigen, setelah keluar hasil menyatakan reaktif. pasien disuruh kembali ke RSUD Perdagangan.
Baca Juga:
10 Pelaku Penyerangan Diskusi Forum Tanah Air di Kemang Dalam Pengejaran Polisi
Pihak keluarga merasa sedih, akibat bukan pertolongan yang ada melainkan penolakan. disaat korban hendak dinaikkan ke Ambulan RS Swasta Karya Husada sekira pukul 06.30 wib ia menghembuskan napas terakhir, dan sontak keluarga menjerit.
Kepada WahanaNews Br Malau mengungkapkan, sebenarnya jawaban perawat di RSUD Perdagangan dini hari tadi mengatakan peralatan tidak lengkap, sehingga kami harus dirujuk ke RSUD Swasta tersebut.
Senada dengan Sudung(40) mengatakan “kenapa dokternya tidak ada di RSUD namun, di RSUD Karya Husada ada, padahal itu dokter yang sama. ada apa ini? RSU Perdagangan diduga telah berbohong untuk apa ada nama-nama dokter di depan itu, tetapi dokternya tidak bersedia paraktik di RS ini. saya menduga memang RS ini tidak memiliki fasilitas untuk operasi Obgyn”, tutupnya.
Pagi harinya warga berbondong mendatangi RSUD untuk protes terkait warganya yang meninggal tidak tertangni oleh pihak Rumah Sakit.
Salah satu warga yang tidak ingin namanya disebutkan mengatakan"kita berbondong-bondong kesini dikarena kan warga kita meninggal saat ingin melhirkan,karena lambatnya penangan dari pihak rumah sakit,Uda sering terjadi kejadian sperti ini.kurang nya kebijakan melkuakan penangan dirsud ini"katanya
Sapri Saragih penanggung jawab di Ruangan medis tersebut menjelaskan kronologisnya bahwa awalnya pihak korban datang lalu dilakukan kordinasi terhadap personil dan dokter untuk melakukan tindakan, namun dikarenakan tidak siap personil maka dirujuk ke RSU Karya Husada. sembari menyampaikan karena tidak ada solusi dalam pertemuan ini kita tunggu Dirut RSU Perdagangan sekira pukul 12.00 wib nanti. katanya.
Dr. Lydia Dirut RSUD Perdagangan saat di konfirmasi melalu pesan singkat watshap mengatakan "nanti akan saya tindak lanjuti".
Terpisah anggota DPRD Simalungun Binton Tindaon dan Lindung Samosir menyampaikan kepada warga lewat pengaduan ditelepon agar keluarga dan warga melayangkan surat dan ditanda tangai ke DPRD Simalungun agar persoalan ini kita tindak lanjuti.katanya.[bgr]