WahanaNews - Simalungun I Pernikahan adat yang dilaksanakan dengan adat Batak adalah pernikahan yang sering menjadi dibicarakan karena prosesnya yang cukup panjang. Sudah bukan menjadi rahasia umum lagi kalau pernikahannya akan melaksanakan banyak ritual. Memang apa saja sih prosesi pernikahan adat Batak? Yuk kita simak hal apa saja yang dilakukan untuk melaksanakan pernikahannya.
1. Mangaririt
Baca Juga:
Lengkap Penderitaan ! Jalan Rusak Sampah Menumpuk Tepat dibelakang Telkom Kota Perdagangan
Persiapan pernikahan dalam tahap ini adalah tahap memilih gadis yang akan dijadikan istri yang sesuai dengan kriteria laki-laki atau keluarganya. Biasanya ritual ini dilakukan kalau calon mempelai laki-laki adalah seseorang yang sering merantau, sehingga calon laki-laki nggak sempat untuk mencari pasangannya sendiri.
2. Mangalehon Tanda
Mangalehon tanda maknanya memberi tanda apabila laki-laki telah menemukan perempuan sebagai calon istrinya, kemudian keduanya saling memberikan tanda. Laki-laki biasanya memberikan uang kepada perempuan sedangkan perempuan menyerahkan kain sarung kepada laki-laki, setelah itu maka laki-laki dan perempuan tersebut telah terikat satu sama lain. Laki-laki lalu memberitahukan hal tersebut kepada orangtuanya, lalu orangtua laki-laki akan menyuruh perantara atau domu-domu yang telah mengikat janji dengan putrinya.
Baca Juga:
Jalur Parapat-Siantar longsor sat lantas simalungun lakukan pengamanan
3. Marhusip
Marhusip dapat diartikan sebagai berbisik, artinya adalah sebuah pembicaraan yang bersifat rahasia atau disebut juga sebagai perundingan antara utusan calon pengantin laki-laki dengan wakil dari calon pengantin perempuan. Biasanya didiskusikan tentang mas kawin yang tidak boleh diketahui secara umum karena dikhawatirkan akan terjadi kegagalan dari acara ini.
4. Martumpol
Martumpol bagi orang Batak Toba bisa disebut juga sebagai acara pertunangan tetapi secara harfiah martumpol merupakan acara kedua pengantin di hadapan pengurus jemaat gereja diikat dalam janji untuk melangsungkan pernikahan. Upacara adat ini diikuti oleh orangtua kedua calon pengantin dan keluarga mereka beserta para undangan yang biasanya diadakan di dalam gereja, karena yang mengadakan acara martumpol ini kebanyakan adalah masyarakat Batak Toba yang beragama Kristen.
5. Marhata Sinamot
Marhata sinamot adalah pembicaraan tentang sinamot dari pihak laki-laki, hewan apa yang akan disembelih, berapa banyak jumlah ulos, jumlah undangan, dan di mana upacara perkawinan akan dilaksanakan. Acara ini disebut juga sebagai acara perkenalan resmi kedua belah pihak keluarga.
6. Martonggo Raja
Tata cara pernikahan adat Batak selanjutnya adalah tahap ini. Martonggo raja adalah acara untuk mengumpulkan semua anggota keluarga karena pada adat Batak acara pernikahan adalah urusan semua keluarga sehingga harus dikumpulkan semua keluarga untuk upacara.
7. Manjalo Pasu-pasu Parbagason
Pemberkatan pernikahan kedua pengantin dilaksanakan di gereja oleh pendeta. Setelah pemberkatan pernikahan selesai, maka kedua pengantin telah sah menjadi suami istri menurut gereja. Setelah pemberkatan dari gereja selesai, lalu kedua belah pihak pulang ke rumah untuk mengadakan upacara adat Batak di mana acara ini dihadiri oleh seluruh undangan dari pihak laki-laki dan perempua
8. Marunjuk / Alaon Unjuk
Tak hanya pemberkatan dari gereja, kedua mempelai harus memperoleh pemberkatan dari seluruh keluarga terutama orangtua. Disampaikan doa-doa sembari ditandakan dengan pemberian ulos. Kemudian ada pula pembagian jambar.
Jambar dibagikan ke pihak perempuan adalah daging (jambar juhut) dan uang (tuhor ni boru), sementara pihak laki-laki menerima ikan masa arsik (dengke) dan ulos. Setelah pesta unjuk selesai, pengantin perempuan dibawa ke kediaman paranak.
9. Dialap Jual
Dialap jual artinya jika pesta pernikahan diselenggarakan di rumah pengantin perempuan, maka dilaksanakanlah acara membawa pengantin perempuan ke tempat mempelai laki-laki.
10. Ditaruhon Jual
Jika pesta pernikahan diselenggarakan di rumah pengantin laki-laki, maka pengantin perempuan dibolehkan pulang ke tempat orangtuanya untuk kemudian diantar lagi oleh para namboru-nya. Dalam hal ini paranak wajib mengasih upa manaru (upah mengantar), sedang dalam dialap jual upah manaru tidak diberlakukan.
11. Paulak Une
Pada acara ini disebut juga sebagai acara untuk saling berkunjung antara kedua belah pihak keluarga. Kunjungan ini berselang beberapa hari setelah upacara perkawinan dilaksanakan. Biasanya pihak pengantin akan mengunjungi rumah keluarga laki-laki terlebih dahulu kemudian mengunjungi keluarga lain dari pihak perempuan.
11. Manjae
Setelah beberapa lama pengantin laki-laki dan perempuan menjalani hidup berumah tangga (kalau laki-laki tersebut bukan anak bungsu), maka ia akan di-pajae, yaitu dipisah rumah (tempat tinggal) dan mata pencarian. Biasanya kalau anak paling bungsu mewarisi rumah orangtuanya.
13. Maningkir Tangga
Setelah acara kunjungan ke rumah pihak laki-laki, kemudian dilanjutkan dengan mengunjungi pengantin di rumah laki-laki yang disebut juga dengan acara maningkir tangga.
Begitulah prosesi pernikahan adat Batak yang bisa kamu ketahui. Cukup panjang ya, Bela? Meski memang dalam tahun-tahun terakhir ini ada beberapa urutan yang dilewatkan. Namun, tetap ada pula yang menggabungkan tahapan tersebut dalam satu waktu.[bgr]