"Kepala desa untuk lebih aktif lagi memberikan informasi pelayanan, menyelesaikan konflik yang ada dengan kekeluargaan," himbau Vandiko.
Selain memberikan pelayanan gratis, Bupati Samosir membuka ruang bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasi, keluhan/ kendala. Program Bunga Desa mendapat apresiasi dan pujian dari Masyarakat Desa Paraduan. Hal ini disampaikan Kariel Sitanggang yang mengaku bangga dengan kehadiran Bupati Samosir dengan membawa pelayanan nyata dan dirasakan masyarakat.
Baca Juga:
Mendagri Apresiasi Perjuangan Mentan Amran Tambah Alokasi Pupuk
"Terima kasih kepada Bupati yang sudah menginjakkan kaki di Desa Paraduan, terimakasih atas perhatian Pemkab Samosir yang sudah mau dekat dan melayani masyarakat. Sehingga berbagai pelayanan dapat dirasakan langsung oleh masyarakat secara nyata," kata Kariel
Dalam kesempatan ini Kariel mengusulkan perbaikan infrastruktur jalan, pemberdayaan dan pembinaan bagi petani di Desa Paraduan. Disampaikan bahwa Desa Paraduan memiliki produk unggulan kopi dan cengkeh namun sudah tua dan tidak produktif. Atas nama masyarakat Kariel berharap, kehadiran Bupati akan memberikan perhatian terutama dalam perbaikan infrastruktur jalan (hotmix), kebutuhan air bersih (air minum) dengan memanfaatkan sumber air dari Pea Nabagas.
Hal yang sama disampaikan pelaku usaha, A.Bane Gurning, kesulitan dalam pengangkutan hasil pertanian masyarakat akibat infrastruktur jalan yang rusak. Bane juga meminta pembukaan jalan usaha tani untuk mempermudah pengangkutan hasil pertanian.
Baca Juga:
Masuk Daftar 500 Perusahaan Terbaik, Pupuk Indonesia Berjaya di Kancah ASEAN
Menanggapi permintaan masyarakat, Bupati Samosir menjelaskan untuk Tahun 2023, Desa Paraduan akan disentuh melalui APBD dengan program penataan perkampungan Lumban dugul, rekontruksi jalan Sigorat- Sidihoni, pelebaran dan pembangunan jembatan Sipalakkka, Penataan pekarangan SD N 1 Paraduan, Pembangunan Laboratorium SDN 1 Paraduan dan , Rehabilitasi Ruang Kelas SDN I Paraduan. Selain itu, Bupati Samosir mengalokasikan dana sebesar 100 juta rupiah untuk rekontruksi jalan Galaleu.
"Dengan keterbatasan anggaran, pembangunan harus tetap berjalan dan berkelanjutan. Usulan yang diberikan akan kami tampung dan akan disesuaikan dengan kesanggupan anggaran," pungkas Vandiko.
Mengingat sistim penganggaran pemerintah terstruktur, Bupati menghimbau agar apa yang diusulkan masyarakat diusulkan dalam musrembang desa sehingga dapat diprogramkan untuk tahun depan. Lebih lanjut disampaikan, akibat keterbatasan anggaran, kebijakan penanganan peningkatan infratruktur jalan dilakukan dengan pemanfaatan alat berat dan mengandalkan potensi sirtunisasi dari masing-masing desa.