WahanaNews - Simalungun I Sempat Terbengkelai 25 Tahun,Ruplikas Rumah Ikan Mas Menjadi Destinasi Unik di Simalungun.Panjangnya mencapai 20 meter dengan tinggi 10 meter. Bahkan bagian ekor rumah ikan ini menjulang hingga 8 meter.
Tidak banyak yang tahu bahwa bangunan yang pernah menjadi sampul (cover) film ‘The Act of Killing’ (Jagal) ini berada di Sumatera Utara (Sumut).
Baca Juga:
Gawat ! CCTV Pemkab Simalungun diduga Dibobol Hacker
Tepatnya di Juma Harangan, Lingkungan III, Kelurahan Sipolha Horisan, Kecamatan Pematang Sidamanik, Kabupaten Simalungun. Sekitar 15 meter dari pinggir jalan besar Parapat-Simarjarunjung,Senin (4/4).
Namun sayang, setelah dibangun 1997, rumah ikan itu kini terbengkalai. Padahal, foto rumah ikan itu sudah mendunia karena film The Act of Killing meraih sejumlah penghargaan internasional.
Seperti Film Dokumenter Terbaik pada British Academy Film and Television Arts Awards 2013 dan nominasi Film Dokumenter Terbaik pada Academy Awards ke-86.
Baca Juga:
Bupati SIMALUNGUN Motivasi Korban Penyalahgunaan Narkoba di Yayasan Keris Sakti
Salah Seorang Warga Sekitar Menuturkan,Selain minim promosi selama ini, katanya diperlukan juga pembenahan yang maksimal terhadap lokasi dan replika Ikan Mas tersebut agar ditata sedemikian rupa menjadi tempat istirahat bagi pengunjung dengan fasilitas pusat kuliner, gerai produk UMKM masyarakat, pertashop, WiFi, WC umum dan lainnya.
Menurutnya, objek wisata itu layak diplot menjadi tempat istirahat dengan sajian makanan-minuman berlatar depan pemandangan alam Danau Toba.
"Pemerintahan Kabupaten Simalungun sebaiknya mengaktifkan kembali destinasi wisata yang selama ini menganggur. Penataan digencarkan lagi agar dapat memberi dampak positif terhadap perekonomian warga setempat,"Katanya
Namun apa daya, sorotan film yang disutradari oleh Joshua Oppenheimer itu tak berhasil juga mengubah nasib rumah ikan tersebut. Bahkan, oleh warga sekitar lahan di kiri kanan rumah ikan kini sudah dijadikan kebun kopi.
“Sejak dibangun, rumah ikan ini tidak pernah dipergunakan. Ya terbengkalai gitu saja, dan itu sebenarnya nggak selesai dibangun,”kata warga setempat.[bgr]