Menurut Ismail, peristiwa ini bermula ketika dua hari yang lalu saat dirinya menggadaikan sepeda motor Honda Supra Fit lama milik mertuanya Legino setelah kalah berjudi sebanyak Rp 1,6 juta.
“Aku sudah janji empat hari lagi kutebus, tapi entah mengapa tadi siang sekitar pukul 11.30 dia datang marah marah, minta keretanya dipulangkan, sampai mataku ditunjangnya, bahkan omakku diancamnya pakai parang yang terselip didinding rumah kami,” ujar Ismail.
Baca Juga:
Setelah Daftar ke KPU Maju Pilkada, Eks Bupati Batubara Ditahan Polda Sumut
Ismail yang menikahi anak Legino beberapa tahun yang lalu masih tinggal dirumah orang tuanya MY, mengadukan peristiwa ini ke abangnya Ibrahim.
Korban yang sudah pulang kerumah, ditemui Ibrahim dan mengajaknya kembali kerumah MY untuk mendamaikan masalah ini. Disaat itu orang kampung sudah banyak berkerumun melihat keributan ini.
“Tiba tiba tidak tau cemana, ayah terlihat memukul mentuo tu, ternyato digenggamannya sudah ada belati, dan langsung menusuk perut kanannyo, dio langsung jatuh,” tutur Ibrahim.
Baca Juga:
Soal Eks Bupati Batubara Urus SKCK Meski Sudah DPO, Polres Buka Suara
Ibrahim mengaku tak sempat melihat korban, tapi diketahui korban sempat dilarikan ke klinik Harun. Tak sanggup di klinik itu dilarikan lagi ke Tebing Tinggi, namun korban menghembuskan nafas terakhirnya diperjalanan.
MY kepada wartawan mengaku tak sadar saat melakukan penikaman itu. “Entah camano kalilah, aku tak sadar mengambil pisau tu, tensiku sedang tinggi sampai 220. Yo sudahlah, sudah terjadi, tangan mencincang bahu memikul, ” ujar MY pasrah.
Menurut Ibrahim, ayahnya adalah orang yang bersahaja dan tidak pernah berbuat masalah. “Aku tak tau dia mau menikam, kalau tau pastilah kami cegah, karena kami banyak disitu,” kata Ibrahim. [Oki]