WahanaNews - Simalungun I Viral nya di Medsos (Media Sosial) Facebook Tentang Jembatan Perdagangan yang diduga terancam ambruk dapat tanggapan dari Bupati Simalungun dan PUPR Pemprov Sumatera Utara Jumat (24/6).
Setelah kunjungan Bupati Simalungun kelokasi jembatan yang terancam ambruk tidak berpa lama dilakukan Perbaikan yang dilakukan oleh pihak PUPR Pemprov tetapi sangat disayangkan masyarakat perdagangan,karena perbaiakan jembatan yang diduga asal jadi dan menimbulkan kemacetan lalu lintas di kota perdagangan.
Baca Juga:
Lantik 72 Pangulu Periode 2023-2029, Bupati Simalungun: "Berbaktilah dan Bekerjalah Dengan Tulus"
Salah satu warga perdagangan Iwan s (42) mengatakan perbaiakan jembatan perdagangan diduga asal jadi dan menyebabkan kemacatan,"spertinya bang asal jadi aja di perbaiakan kalau saya liat tadi tanah dan pasir dimasukan ke goni dan itulah yang dimasukan kedalam lubang dibawah jembatan yang longsor,bagaimana mungkin begitu bisa menahan beban jembatan"katanya
Lanjutnya"perbaikan jembatan itu asal dikerjakan dan menimbulkan kemacatan panjang menganggu lalulintas,kalau mau diperbaiki yang benar lah seharus nya bang"katanya
Ditimpali warga lain rose (35) mengatakan,"Saya sudah terjebak macat di sini hampir dua jam keluh seorang pengemudi mobil yang berjalan dari arah kota perdagangan menuju lima puluh batubara"katanya
Baca Juga:
Kedua Petugas SAM yang menjadi Korban Tanah Longsor Hingga Kini Belum Juga Ditemukan
Lanjutnya,"Masyarakat Simalungun juga suda resah degan keadaan jalan yang rusak parah,tolong lah pak segera diperbaiki kita juga bagian dari Sumatera Utara,perhatikanlah kami masyarakat Simalungun ini.saya berharap kepada bapak segera mengambil tindakan mengenai permasalahan ini"katanya
Pantauan wahanaNews ruas badan jalan persisnya di tikungan jembatan perdagangan terancam Ambruk dikarenakan dikerjakan asal jadi dan menimbulkan Kemacatan semakin diperburuk oleh pengemudi yang tidak disiplin dan berlomba maju sehingga menutup akses jalan dari masing masing arah.panjangnya antrean kemacatan yang timbul hingga mencapai beberapa kilometer. Petugas kepolisian tampak berupaya mengatasi dengan melakukan sistem buka tutup laju kendaraan dari kedua arah baik dari perdagangan kota menuju lima puluh batubara sebaliknya.[bgr]