WahanaNews - Simalungun I Warga Perdagangan meminta Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) melalui Dinas Bina Marga dan Bina Kontruksi, segera memperbaiki Jalan lintas Perdagangan-Pematangsiantar di sekitar Kecamatan Bandar, yang kondisinya rusak berlubang.
Hampir sepanjang jalan tersebut, ditemui jalan rusak berlubang. Bahkan di beberapa titik, terlihat aspal sudah terkelupas. Kondisi ini dikhawatirkan dapat mengancam keselamatan warga saat melintas.
Baca Juga:
Viral Mantan Polisi di Labuhanbatu Tuding Kapolres Terima Suap, Kasusnya SP3
Sebenarnya jalan lintas Perdagangan-Pematangsiantar, sekitar 5 bulan lalu sudah diperbaiki melalui program “Haroan Bolon” yang diusung Bupati Simalungun. Pada haroan bolon yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Simalungun bersama warga tersebut, jalan yang berlubang ditimbun dan diratakan dengan batu. Namun karena pengerjaannya kurang maksimal jalan tersebut kembali rusak.
Aliaman S (40) salah satu warga Perdagangan, selasa (5/4) mengatakan, sudah selayaknya Jalan lintas Perdagangan-Pematangsiantar diperbaiki, karena sudah tidak nyaman lagi untuk dilintasi. Dan kondisi jalan rusak sudah bertahun.
"seperti pada saat musim penghujan kali ini, jalan terlihat berlumpur dan becek. Apalagi melihat Jalan Sisingamangaraja Perdagangan yang merupakan inti kota Perdagangan. Kondisi jalan, sangat berbahaya bagi pengendara, karena jalan yang berlubang tergenang air. Akibatnya, tidak jarang warga terperogok masuk lubang, sehingga tidak sedikit pengendara roda dua terjatuh."katanya
Baca Juga:
Perang Melawan Narkoba: Polda Sumut Ungkap 32 Kasus dan Sita 201 Kg Sabu, 272 Kg Ganja serta 40.000 butir Ekstasi
Ditimpali warga lainnya yang tidak mau namanya dipublikasikan, Selasa (5/4) mengatakan,"sangat miris melihat kondisi Jalan lintas Perdagangan-Pematangsiantar saat ini. Akibat jalan rusak, waktu tempuh semakin bertambah. Bila dari Kota Perdagangan ke Pematang-siantar, biasanya ditempuh sekitar 40 menit, saat ini bisa satu jam lebih. Pengendara juga tidak nyaman saat melintas, karena jalan bergelombang,” katanya.
Sebelumnya,Pemprov Sumatera Utara mengalokasikan anggaran Rp2,7 triliun untuk perbaikan infrastruktur sampai 2023 dan sebanyak Rp810 miliar atau 30 persen dari anggaran infrastruktur itu diperuntukkan untuk wilayah zona dataran tinggi.
Adapun daerah yang masuk zona dataran tinggi yakni Kabupaten Simalungun, Karo, Dairi, Pakpak Bharat, Pematangsiantar, Toba, Samosir, Tapanuli Utara, dan Humbang Hasundutan. Di zona dataran tinggi akan ada perbaikan jalan sepanjang 120 kilometer.