WahanaNews - Simalungun I Terkait proyek pengerukan Tanah di lokasi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei mangkei meresahkan masyarakat sekitar, yang mana truck pengangkut tanah tersebut juga tidak memakai pintu bak saat mengangkat tanah uruk sehingga berserakan di jalan hingga menimbulkan debu,Sabtu (04/02) pukul. 09.30 wib
Pelaksanaan Pembangunan Proyek berlokasi di kawasan ekonomi khusus (KEK) Sei Mangkei kecamatan Bosar Maligas, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara (Sumut) ini banyak mendapat kontra dari masyrakat sekitar
Baca Juga:
Gawat ! CCTV Pemkab Simalungun diduga Dibobol Hacker
Bukan cuma masyarakat pengguna jalan yang merasakan dampaknya, pedagang pinggir jalan dekat lokasi proyek pun terimbas dan mengeluh karena kerap harus makan debu dari aktivitas hilir mudiknya truk angkutan tanah urug pada proyek yang ada di lokasi KEK Sei Mangkei.
" Ngri kali abu nya sekarang ini pak, semenjak ada proyek tanah urug kami makan debu terus, pembeli pun jarang mau datang kesini, jadi berkurang pendapatan kami," ujar Ucok pedagang pinggir jalan kepada wahananews
Begitupun dengan N.(35) warga Desa Boluk kecamatan Bosar Maligas yang sehari - harinya harus melintas dijalan itu untuk belanja kebutuhan di kota Perdagangan. Dirinya kerap terganggu saat melintas di jalan tersebut dikarenakan kondisi jalan,dipenuhi tanah yang berjatuhan dari atas truk pengangkut tanah.
Baca Juga:
Bupati SIMALUNGUN Motivasi Korban Penyalahgunaan Narkoba di Yayasan Keris Sakti
Kepada media ini N mengatakan, bahwa dirinya sangat merasa tergganggu saat melintasi jalan sekitar proyek Bronjong kawasan ekonomi khusus Sei Mangkei, karena banyaknya truk besar hilir mudik yang menimbulkan debu tebal.
" Setiap melintasi jalan ini, dari simpang Mayang sampe simpang Boluk kurang lebih 8 km, nyampe pertengahan jalan antara perumahan karyawan PTPN3 Sei Mangkei dan simpang Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei yang ada aktivitas pengerukan tanah urug untuk menimbun Bronjong pinggir jalan itu, disitu mulai la kita dikasi makan debu," katanya.
" Mestinya pihak rekanan harus mengingatkan para sopir untuk menutup truknya pakai tenda, supaya tanah tidak jatuh berceceran di jalan dan jadi debu kayak gini," lanjutnya