WahanaNews-Simalungun I Permainan latto-latto yang sedang tren di masyarakat dalam beberapa waktu terakhir ini, dianggap memiliki dampak positif terhadap anak. Salah satunya dapat menjauhkan anak dari ketergantungan bermain menggunakan gawai atau Handpone.
Karenanya, permainan latto-latto pun kini menjadi permainan yang diperlombakan baik oleh orang dewasa maupun anak-anak.
Baca Juga:
Gawat ! CCTV Pemkab Simalungun diduga Dibobol Hacker
Seperti halnya lomba permainan latto-latto yang digelar oleh calon pangulu nagori bandar winner simatupang dan calon anggota DPRD sumatera Utara Bobby CH Sinaga dari Partai Golongan Karya (Golkar) provinsi Sumatera utara,minggu (22/1) sekira pukul.14.00.Wib. Perlombaan latto-latto ini dikhususkan untuk anak tingkat sekolah dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Perlombaan latto-latto tersebut dilaksanakan di nagori bandar sawah, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara.
Calon pangulu nagori bandar winner simatupang mengatakan, permainan tradisional latto-latto memberikan dampak positif bagi anak-anak, setidaknya dengan kehadiran permainan ini membuat anak-anak sejenak melupakan yang namanya gawai ( android) .
Baca Juga:
Bupati SIMALUNGUN Motivasi Korban Penyalahgunaan Narkoba di Yayasan Keris Sakti
Winner simatupang mengatakan, ide mengadakan lomba latto-latto tersebut dilakukan mendadak yang didasari dengan viralnya permainan tradisional tersebut di media sosial, sehingga membuat kader-kader berinisiatif untuk mengadakan perlombaan latto-latto.
"Jadi ini ide yang mendadak dari teman-teman, karena mereka tahu bahwa sekarang lagi musim anak-anak bermain latto-latto. Cuma 3-4 hari punya ide ini untuk membuat lomba latto-latto,dan dari hati saya paling dalam saya sayang dan cinta degan anak anak, liat anak anak bahgia rasa lelah saya hilang".katanya
Ditimpali oleh bapak Bobby CH sinaga selaku calon anggota DPRD provinsi Sumatera utara, "acara ini juga memberikan dampak yang positif buat orang tua. Pertama, biasanya anak itu main hp terus, dengan adanya ini hp semua dititipkan ke orang tuanya masing-masing. Ini juga bisa dijadikan motivasi untuk anak-anak agar bisa mengontrol waktu saat bermain gadget," Ucapnya.
Selaku toko masyrakat Zulfan A Nasition SP sangat mendukung acara tersebut, "Tingginya antusiasme anak-anak mengikuti lomba latto-latto ini membuat mantan ketua Pemuda Pancasila Kecamatan mandar itu tercengang. Terlebih lomba yang rencananya diikuti oleh 60 peserta yang diperuntukkan untuk warga sekitar ternyata berjalan lancar dan meriah," katanya.
Para peserta yang mendaftar mengikuti lomba latto-latto ini tidak hanya dari lingkungan sekitar melainkan dari beberapa lingkungan, melainkan datang juga dari luar nagori.
"Awalnya lomba ini hanya untuk anak-anak di lingkungan dekat nagori saja paling hanya sekitar 60 peserta, tapi ternyata lebih dari 100 peserta yang daftar," ungkapnya.
"Dari luar nagori juga tadi ada dari kota perdagangan dan bandar rakyat, karena memang sudah viral di medsos sehingga dari luar kecamatan banyak untuk mendaftar tapi kita tolak karena kejauhan mereka. Mungkin disangkanya ini lomba yang cukup menggiurkan bagi mereka mungkin banyak hadiah, padahal hadiahnya tidak kita hanya untuk kebutuhan pendidikan sperti buku tulis, pena, pokoknya yang bermanfaat untuk pendidikan, kita hanya fokus untuk lingkungan ini saja," Kata mantan ketua pemuda pancasila Kecamatan Bandar.
Tidak berapa lama Berjalannya acara kru media wahananews langsung dapat telepon dari anggota DPRD simalungun dan memberikan tanggapan mengenai acara.wakil ketua komisi I DPRD kabupaten Simalungun Hendra Sukmana Sinaga S.com,M.Hum menuturkan “Lato-lato merupakan salah satu jenis permainan tradisional yang bisa ditemukan di indonesia. Lato-lato ini sangat ikonik sejak jaman 1990an, terutama bagi masyarakat yang tinggal di kawasan pedesaan...dengan dilaksanakannya lomba permainan lato lato ini bisa meningkatkan daya pikir anak anak dan melatih kesabaran dalam memainkannya bgitu juga berefek kepada pola pikir yang positif”katanya
Panitia perlombaaan latto-latto ini menyiapkan dorprize bagi para pemenang yang masuk ke 10 besar. "Tidak ada kriteria-kriteria, tapi yang terlama bermain itu nanti yang masuk ke 10 besar, jadi hanya 10 besar yang diambil, itu akhirnya mereka yang dapat dorprize," pungkasnya. [bgr]