WahanaNews - Simalungun I Personel Polres Simalungun melalui Polsek Bangun mengevakuasi temuan jasad pria di aliran parit besar Huta-2 Nagori bangun Kecamatan Gunung Malela Kabupaten Simalungun (Belakang kompleks wakaf pemakaman muslim Nagori Bangun), Rabu (4/1) sekira Pukul.11.00 Wib.
Warga Nagori Bangun Kecamatan gunung Malela,kabupaten Simalungun mendadak ramai saat mengetahui adanya temuan mayat di aliran parit besar Huta-2 Nagori bangun. Kapolres Simalungun AKBP Ronald F.C Sipayung, S.H., S.I.K., M.H., melalui Kapolsek Bangun AKP Lambok Stevanus Gultom, SH., ketika dikonfirmasi menjelaskan bahwa mayat berjenis kelamin laki-laki itu ditemukan sudah dalam keadaan membusuk dengan posisi berada di dasar aliran parit besar Huta-2 Nagori bangun.
Baca Juga:
Kebakaran Tujuh Rumah di Parapat bermula dari lantai dua rumah makan ayam geprek
Kapolsek menjelaskan bahwa berdasarkan keterangan saksi yang pertamakali menemukan mayat mengatakan bahwa pada hari Rabu tanggal 04 Januari 2023 sekira pukul 11.00 wib, saksi AB Purba sedang mencari barang bekas (botot) dialiran parit besar yang terletak persis dibelakang pemakaman muslim Nagori Bangun, Saat itu saksi mencium aroma busuk dan kemudian melihat sesosok mayat terletak dialiran parit besar tersebut dengan kondisi yang sudah membusuk dan dipenuhi belatung.
Selanjutnya saksi memberitahukan kepada warga sekitar sehingga warga langsung melaporkan kejadian tersebut kepada Kami di Polsek Bangun Resor Simalungun, dan langsung saya meminta Kanit Reskrim IPTU Rido Pakpahan, SH., bersama anggota laninnya serta TIM Identifikasi Sat Reskrim Polres Simalungum langsung mendatangi TKP (tempat kejadian perkara) untuk mengevakuasi korban dari parit besar tersebut, "Ucap AKP Lambok.
Ia mengungkapkan bahwa dari hasil olah TKP personel Polsek Bangun mengetahui bahwa jasat mayat laki-laki tersebut merupakan warga Huta-2 Nagori Bangun Kecamatan Gunung Malela Kabupaten Simalungun yang bernama Sukardi(69), "Semasa hidupnya korban tinggal bersama dengan istrinya yang kondisinya juga sudah tua dan rabun.
Baca Juga:
Jalur Parapat-Siantar longsor sat lantas simalungun lakukan pengamanan
Dari keterangan warga sekitar semasa hidupnya korban menderita pikun dan rabun, Korban diketahui telah meninggalkan rumah sejak hari Kamis tanggal 29 Desember 2022 sekira pukul 15.00 wib, "ujar Kapolsek.
Lebih lanjut AKP Lambok Stevanus Gultom, SH., menyampaikan bahwa dari hasi pemeriksaan fisik korban yang dilakukan TIM Identifikasi Sat Reskrim Polres Simalungun bersama TIM Kesehatan Puskesmas Simpang Bah Jambi yaitu, Dokter Rebecca Manurung, tidak ditemukan tanda-tanda mencurigakan ditubuh mayat dan diduga kuat korban meninggal dunia dikarenakan hanyut terbawa arus parit besar, dimana ditubuh korban ditemukan luka-luka gugus.
Selanjutnya dari pihak keluarga bahwa atas kejadian ini, keluarga korban menyatakan menerima kematian korban sebagai suatu musibah serta tidak keberatan dan tidak akan menuntut siapapun dan menolak untuk dilakukan tindakan otopsi terhadap jenazah korban dan sudah membuat surat pernyataan tersebut.