Usut punya usut, kisah menyebutkan jika patung ini mempunyai nilai mistis, sebab Sigale-gale dapat menangis dan menari sendiri tanpa iringan gondang sabangunan.
Tak hanya itu, ada juga yang mengatakan jika siapa pun yang membuat sigale-gale akan meninggal usai patung selesai dibuat.
Baca Juga:
Tomok Wisata di Kabupaten Samosir Sudah Mendunia
Karena, pada masa lalu konon pembuatan sigale-gale si pembuat harus bisa menyatu jiwanya dengan boneka kayu buatanyya supaya boneka tersebut bisa bergerak layaknya manusia.
Oleh karena itu, pembuatan boneka sigale-gale harus terpisah. Misalnya ada yang mmebuat bagian tangan, kepala, badan, dan kaki. Dengan cara ini, maka tidak ada tumbal yang berjatuhan.
Tentang raja yang kehilangan putranya
Baca Juga:
Libur Idul Fitri, Puluhan Ribu Pengunjung Padati Tujuan Wisata Tomok
Selain memiliki cerita mistis, boneka sigale-gale juga memiliki cerita yang memilukan.
Kisah ini berawal dari suatu kerajaan yang sedang melakukan perebutan wilayah dengan cara perlawanan dan peperangan.
Seorang Raja dari daerah Samosir mengutus anaknya bernama Manggale untuk terjun ke medan perang merebut wilayah kekuasannya. Tanpa disangka, Manggale tewas dalam pertempuran tersebut.