Lentina diketahui berkirim pesan ke Winner pada hari Jumat (15/4) sekitar pukul 18.30 WIB. Pesan itu disampaikan menggunakan bahasa daerah yang artinya kurang lebih:
Berbahagialah kamu sama si (selingkuhan) bang. Apa yang diminta dia kamu kasih. Semoga kamu berjodoh, susah-senang kamu sama dia. Lupakan saja kami bertiga. Aku sama Dusty sama Rivaldo itulah peluk-peluk. Lebih penting kamu si (selingkuhan) daripada aku, Dusty dan Rivaldo. Terima kasih.
Baca Juga:
Geger Kasus Mutilasi di Garut, Polisi Tetapkan Satu Tersangka
Pesan itu diketahui adalah pesan perpisahan terakhir yang dikirim Lentina kepada Winner. Setelah pesan tersebut terkirim, Lentina kemudian diduga kuat menjalankan aksinya.
"Dugaan waktu kejadian terjadi di antara pukul 20.00 WIB sampai pukul 00.00 WIB," ucap Wirdhanto.
Dugaan perselingkuhan menjadi motif dari aksi nekat Lentina juga dikuatkan dengan keterangan saksi. Rudy Bahrudin, Ketua RT setempat menyatakan jika Lentina dan Winner sempat bertikai dan terlibat cekcok.
Baca Juga:
Tragedi Mengerikan: Kronologi ODGJ Mutilasi ODGJ di Depan Umum
Kejadian itu berlangsung 4 hari sebelum Lentina dan anak-anaknya ditemukan tewas, yakni sekitar hari Selasa tanggal 12 April lalu. Saat itu Lentina bertandang mengunjungi Rudy.
"Datang ke rumah, 'pak...tolong saya'.... ya biasa katanya lakinya punya wanita idaman lain lihat di WA ada buktinya," kata Rudy.
Hingga Selasa (19/4) kemarin, Winner sendiri belum banyak bicara kepada penyidik lantaran masih shock. Terlepas dari kebenaran perselingkuhan yang dilakukan Winner, namun Wirdhanto memastikan hal itu yang membuat Lentina nekat mengakhiri hidup.